“Tidak ada anggota tim yang dipuji karena individualitasnya, melainkan karena kerja samanya.” – Ralph Waldo
Perjalanan para guru kali ini adalah menyusuri rute air terjun Curup Panjang, Lahat, Sumatera Selatan. Rencana yang sudah disiapkan secara matang, memang harus berhadapan dengan rencana Allah yang jauh lebih berkesan. Beberapa kondisi menyebabkan tiba pukul 00.00 di lokasi pendirian tenda, namun sama sekali tidak memudarkan semangat para guru. Para guru bergegas dan membagi tugas, mulai dari mendirikan tenda, membuat api unggun hingga memasak makan malam.
Keesokannya, para guru siap menguji tantangan fisik kesolidan tim. Mulai dengan melanjutkan perjalanan, menuju titik air terjun, yang tidak mudah, mulai dari lokasi yang menanjak dan menurun, juga diantara bebatuan dan tanah yang cukup licin dan jalur pendakian yang vertikal, jelas membuat lelah fisik. Namun semakin dekat terdengar suara air terjun, semangat untuk segera sampai pada tujuan semakin bergelora. Ada rasa antusias untuk segera melihat keindahan air terjun, juga merasakan kesegaran airnya.
Sampai di lokasi air terjun, para guru beristirahat merasakan pemndangan. Untuk selanjutnya, melakukan repling secara mandiri. Untuk tantangan berkelompok kami melakukan Shooting bootle dan blind ball untuk menguji kekompakan tim. Dan diakhiri dengan menyanyikan mars Sekolah Alam Indonesia dengan latar belakang musik dari air terjun.
Hakikat perjalanan kali ini, sebetulnya untuk kembali merenungkan diri, grand why untuk terus mengabdi di jalur pendidikan. Apakah ‘sekedar’ tentang anak yang ditemui di sekolah, orangtua yang senantiasa menjadi patner atau alasan kebersamaan rekan kerja?.
Berada di lembaga pendidikan artinya, menyiapkan diri sebagai teladan yang sadar tak sempurna. Menginternalisasikan visi misi dalam diri yang di ejawantahkan lewat serangkai kegiatan, menyatukan hati dalam kekuatan tim dari berbagai latar belakang yang memiliki kekuatan dan kekurangan.
Melalui segala keterbatasan yang dihadapi para guru di lapangan, keharmonisan dan kekuatan tim yang harus terus diperjuangkan, namun diharapkan para guru menyadari betul kekuatan besar yang menyatukan. Bahwa nilai dari pondasinya adalah sama, yakni lillahi ta’ala.
Setelah serangkai kegiatan yang membawa kebahagaian dan semangat baru. Selanjutnya, siap kembali ke sekolah untuk kembali berjuang, dijalanya para wali, yang takkan pernah mudah.
Selamat berjuang para guru.
InsyaAllah kita memiliki ujung yang sama, khusnul khotimah sebagai pendididik
_Junita_
Hits: 101
Suppeerr
that’s why kami memutuskan untuk selalu membersamai kalian para guru2 yang hebat, kalian tidak hanya punya nilai dan daya juang yang besar, tapi lebih dari itu nilai kaliam ditentukan oleh prinsip dan idealisme yang turun dari hati, kami selalu mendoakan agar kalian selalu menjadi mamusia pendidik yang tangguh yg akam dikenang sepanjang masa.. aamiinn..
MasyaAllah.. Jazakillah Ummi 🙂